9.10.08

Animal Rules!!

Tadi gw abis kuliah TBP (bukan..bukan Tempat Bayar Pajak) alias Teori Belajar dan Pembelajaran. Kita diskusi hasil-hasil eksperimennya Ivan Pavlov, Thorndike, Maslow, sama Skinner. Dan selayaknya kebanyakan uji coba yang dilakukan manusia, pasti diterapinnya ke binatang.
Gw bukan mau ngebahas teori orang-orang tersebut, yang agak2 ngeganggu gw adalah salah satu kalimat di artikel tentang eksperimennya Thorndike.

Firstly, jadi ceritanya Thorndike melakukan eksperimen dengan memasukkan kucing ke sangkar (problem box) yang dilengkapi dengan tombol buat ngebuka pintu sangkarnya. Terus, di luar sangkar, diletakin stimulus berupa makanan.

Kucing liat makanan = laper (eh itu mah gw juga yah?)

Alhasil si kucing berusaha keluar dari tuh sangkar. Tapi pemikirannya dia nggak dirancang untuk berpikir bahwa tombol adalah pembuka pintu sangkar. Pemikirannya dia mungkin cuma dirancang untuk berusaha keluar aja. Makanya dia gradak-gruduk kasak-kusuk garuk-garuk ke sekeliling sangkar buat berusaha nyari jalan keluar, sampe akhirnya tanpa sengaja dia nyentuh tombol itu dan pintu terbuka, makanlah dia dengan lahap!
Usaha nyoba-gagal-nyoba-gagal sampe sukses ini disebut Thorndike trial and error.
Nah..di artikel yang gw temuin di salah satu web, ada kalimat begini:

"..pemberian reaksi tidak berdasarkan sesuatu pemikiran yang logis.."

logis di sini mungkin dimaksudkan logika manusia, yah? kan yang ngomentarin reaksi kucing itu ya manusianya dunk!

Itu dia yang agak mengganggu gw, kesannya pemikiran kucing dan pemikiran manusia punya kapasitas yang sama. Hal kayak begini yang jadi basic buat orang yang suka bilang bahwa manusia lebih cerdas dari pada binatang.

Tapi, apa iya manusia lebih cerdas dari binatang?

Menurut gw, manusia dan binatang bukan untuk dibandingkan. Mereka kan beda tugas dari Allah di bumi ini, jadi pastinya dibekali ilmu yang berbeda dengan ilmu yang Allah kasih buat manusia.
Manusia yang jadi khalifah di muka bumi, Allah membekalinya dengan ilmu untuk memimpin dan menegakkan Al-Islam.
Sedangkan binatang, misalnya burung hantu, untuk bertahan hidup dia mencari makan malam hari, Allah membekali dia dengan penglihatan yang tajam bahkan di kegelapan.
Kalo masih tetap mau membandingkan binatang sama manusia, coba aja adu balep lari sama kucing di ruangan gelap, masih yakin manusia bisa menang dari binatang?

Pernah juga ada yang bilang begini, "Kambing itu bodoh yah? Udah liat temennya disembelih, eh dia nggak berusaha kabur!"

Justru itu, bukan karena kambing bodoh atau nggak mikir, tapi ilmu yang dia dapet, salah satunya dia diciptakan untuk jadi hewan kurban. (kalo ada tindakan berontak pas kambing disembelih, wajar yah, sakit begitu digorok! Mana bisa diem aja nahan sakit..Gw aja sampe gigit bantal pas diurut!)

Kenapa gw mau cerita ini?
Supaya kita sama2 belajar jangan pernah merasa lebih baik dari yang lain alias sombong, terhadap binatang sekalipun.

SOMBONG.
S.O.M.B.O.N.G.

Tujuh huruf sejuta kerugian.

Yang pertama kali bikin Allah melaknat Iblis adalah sifat sombongnya.
Sifat itu yang bikin dia nggak mau taat sama Allah.
Kenapa sampe sifat itu muncul di Iblis?
Karena menurut iblis, mereka lebih baik daripada manusia, kan mereka diciptakan dari api sedangkan manusia dari tanah.
Gara2 sombong!
Dilaknat dah sampe kiamat.

..gw gak mau begitu..


jadi, masih mikir kita lebih baik dan lebih cerdas dari pada kambing dan teman-temannya?