30.3.11

IBU : Tiga Huruf, Sejuta Doa.

Abang saya, namanya Syamsul Hadi Zakaria.
Dari kecil saya paling favorit sama abang saya ini. Hobinya baca buku, sampai-sampai saya pun tertular. Jadi saat anak-anak kelas 1 SD masih baca buku bergambar, abang saya malah memperkenalkan mini novel "Lupus"nya Hilman buat saya baca.
Abang saya pinter banget. Kalau ada yang saya belum ngerti di sekolah, pasti dia bisa jelasin dengan bahasa yang mudah saya ngerti. Kalau saya nangis karena nggak ngerti pelajaran matematika waktu SD, dia juga yang ajarin saya pelan-pelan. Saya inget juga waktu dia SMP dia lolos seleksi Murid Teladan, dan waktu saya di SMP dan ikut seleksi yang sama, dia juga yang bimbing proyek ilmiah saya.
Abang saya sekarang kerja sebagai kontraktor dan sudah berkeluarga. Keluarga kecil bahagia insya alloh. Kakak ipar saya, namanya Riza Narulyta, sekarang sudah jadi "Ummi" dan abang saya jadi "Abi" dari Qhayra. Ponakan pertama saya. Cucu pertama Bapak dan Ibu.
Tapi bagian favorit saya tentang abang saya ini adalah fakta bahwa dia yang pintar dan hebat itu selalu ada sebagai "Kakak" buat saya. Nggak pernah lupa kasih semangat ke ade-adenya.

Ade saya, namanya Rahmat Kurniawan.
Karena cuma beda 15 bulan dengan saya, dia nggak pernah panggil saya kakak, hehe, cukup panggil nama saja. Sejak kecil, mulai dari bikin benteng perang dari sofa, golf mini di halaman belakang, sampai sepak bola di teras, pasti dia ajak saya main juga. Sekarang pun kalau berburu komik Dragon Ball dan Kariage pasti kita kerjasama.
Ade saya ini banyak sekali skillnya. Lain dari saya, dia fokus dan konsisten. Waktu dia bilang mau belajar main gitar, dia bener-bener otodidak 1 bulan, dan sekarang sudah jago main gitar. Waktu dia bilang mau main futsal, dia bener-bener konsisten sampai jago main futsal. Dan bahasa Inggrisnya juga jago sekali. Pokoknya dia Jagoan.
Ade saya sekarang masih kuliah di jurusan Bahasa Inggris. Alhamdulillah IPnya bagus-bagus, tetep jago main futsal, dan tetep jago main gitar. Seperti biasa, fokus dan konsisten.
Tapi bagian favorit saya tentang ade saya ini adalah fakta bahwa dia yang terampil itu selalu bisa jadi temen yang kompak buat saya di rumah maupun di luar rumah.

Ade "istimewa" saya, namanya Ainun Salsabila.
Kenapa saya bilang ade saya yang ini "istimewa"? Karena meski tidak lahir dari rahim Ibu yang sama, tapi dia yang paling keluarga kami sayang. Selain itu "istimewa"nya adalah dia punya waktunya sendiri untuk segala hal. Dia baru bisa berjalan sendiri di usia 2 tahun, baru bisa bicara cukup jelas di usia 4 tahun. Dan susunan kata-katanya masih agak berantakan. Meski begitu dia yang "batere"nya paling tahan lama dibanding anak-anak lain seumurannya, apalagi kalau urusan main.
Ade "istimewa" saya sekarang masih TK, insya alloh akan segera masuk SD. Perbendaharaan katanya makin banyak dan sekarang susunan kalimatnya sudah jauh lebih baik.
Tapi bagian favorit saya tentang ade "istimewa" saya ini adalah fakta bahwa Rasul sayang anak-anak seperti dia. Dan keluarga kami pun sayang sekali sama dia.

Terakhir, saya sendiri, Nurfitriani Zakaria.
Sejak kecil saya paling suka bercerita. Baik secara lisan maupun tulisan. Baik pengalaman saya atau apapun yang saya lihat. Pokoknya semua akan saya ceritakan, dari yang lucu, sedih sampai yang gak penting.
Lain dari ade saya, saya sering nggak fokus. Lebih tepatnya saya banyak maunya. Dari TK sampai SMA terhitung saya ganti cita-cita sampai 21x. Tapi setelah Bapak cerita sesuatu ke saya, cita-cita saya cuma satu, dan insya alloh nggak akan berubah lagi.
Saya sekarang sudah tahun terakhir di jurusan Fisika, insya alloh sedang nyusun skripsi. Anggap saja skripsi ini salah satu "cerita" saya juga.
Dan bagian favorit saya tentang diri saya sendiri adalah fakta bahwa sebanyak apa pun cerita saya, keluarga saya selalu ada untuk mendengarkan.


Tau kah kalian kenapa kami berempat bisa sampai sejauh ini?
Semuanya karena Alloh mengizinkan kami dididik langsung oleh Perempuan Luar Biasa yang biasa kami sebut Ibu. Ada yang bilang bahwa, suksesnya seorang ibu bukan dari seberapa besar gaji yang dia terima atau seberapa tinggi pendidikannya. Suksesnya seorang ibu dilihat dari bagaimana anak-anak yang telah ia didik.
Jadi apa pun yang kami lakukan, kami ingin menunjukkan bahwa inilah yang Ibu kami ajarkan. Inilah yang Bapak kami teladankan.

Karena Ibu yang paling peduli bagaimana Abang saya menjadi kepala keluarga yang baik bagi keluarga kecilnya.
Karena Ibu yang paling mendukung bagaimana Ade saya bisa mengembangkan keterampilannya.
Karena Ibu yang paling perhatian pada pola makan dan belajar Ade "istimewa" saya.
Dan Karena Ibu yang paling setia mendengar cerita saya bahkan saat matanya sudah mengantuk karena lelah.

Jadi, setiap hari kami berdoa pada Allah. Semoga hari ini pun Ibu sehat. Supaya tetap bisa telepon Abang saya, sekedar tanya kabar istri dan anaknya. Supaya tetap bisa lihat Ade saya semakin Jago di banyak hal. Supaya tetap bisa temenin Ade "istimewa" saya nyanyi "Ibu Kita Kartini" setiap malam. Supaya tetap bisa denger cerita-cerita saya.
Unreplaceable Mom : Hadijah

 Semoga tahun-tahun sisa umur Ibu ini, bisa kami isi dengan hal-hal yang membahagiakan Ibu. Yang membuat Ibu tak henti bersyukur pada Allah karena telah menjadi "Ibu".
Kami sayang Ibu karena Allah. Semoga Ibu disayang Allah.

~dedicated for unreplaceable Mom~



by : Kakak & Ka Icha, Nee-chan, Abang, Billa.