27.3.11

Seperti tukang odong-odong untuk sang Hujan.

Saya belum ngantuk, heran nih. Biasanya saya gampang banget tidur. Tapi karena mayoritas malam-malam saya habiskan untuk begadang entah baca buku, main laptop, atau ngerjain tugas, jadinya mata saya terbiasa tidur sangat larut malam. Atau disebut sangat pagi yah kalau pukul 02.00 AM ? Pokoknya itu lah..
Dan sekarang meskipun nggak ada tugas, mata saya udah pegel pake kacamata (oh yeah, saya silindris, tau kan itu apaan? kalu gak tau tanya sama pa RT) buat baca buku, tapi saya belum ngantuk. Jadi lah saya pikir daripada saya cuma tiduran sambil menatap langit-langit kamar kayak artis-artis sinetron kalau lagi monolog nggak penting, mending saya nulis! Nulis apa kek gitu, cerita apa kek gitu, yang penting saya gak diem.

Hmm..cerita apa yah?
Ah yah, sebenarnya saya udah tau ini sejak lama, tapi akhirnya minggu lalu saya jadi juga iseng-iseng ngambil foto lantai depan pager rumah. Ngapain juga saya foto lantai depan pager? Karena, beginilah berkas lumut di depan pager rumah saya :

itu yg kepoto kaki saya (gak penting yah?)

berkas lumut depan pager rumah, keliatan kayak perempuan kan yah?
Seriusan, foto-foto ini sama sekali belum mampir di photoshop maupun tetangga-tetangganya. Fresh langsung saya upload perdana di sini. Berkas lumut di depan pager rumah ini menurut penglihatan saya sih mirip seorang perempuan yang lagi mendongak  ke atas. Rambutnya panjang sebahu dan pakai semacam kain gitu di atas bajunya. Gimana? Betul gak yang saya liat?
Kalau ternyata ada orang lain yang nggak percaya yah nggak apa-apa kok. Karena jujur aja, saya sendiri agak-agak palabatu kalau disuruh percaya sama sesuatu yang belum saya liat langsung atau paling nggak dari sumber yang saya percaya. Ngeselin yah? Well, I'm not looking for some enforcement for this picture actually :D. 

"Enforcement". Kalau nggak salah artinya atau maknanya adalah penguatan. Habis menulis kalimat di atas saya jadi mikir lagi, apa bener saya nggak mencari penguatan atas yang saya lihat ini? Atas gambar aneh yang terbentuk oleh lumut di depan pager tadi. Bener saya nggak cari penguatan supaya makin percaya sama hal aneh macam ini?
Mungkin tanpa sadar saya memang sedang mencari penguatan. Berharap ada yang mengatakan, "Oh iya yah pi, mirip orang itu gambarnya." atau "GILA! Ajaib bet bisa berbentuk orang begitu" atau malah "Ckckckc..rumah lu mantep banget pi, iya bener-bener mirip orang deh itu lumut, keren juga yah?"
Daaan kata-kata macem itu lah. Yang intinya mendukung, memperkuat argumen sebelumnya, dan membuat saya makin yakin sama apa yang saya percaya sebagai lumut berbentuk orang. Terus kalau saya pikir-pikir lagi, bukan cuma soal ini aja saya mencari penguatan atas argumen saya. Di banyak kesempatan rasanya saya memang mengharap ada orang yang sepakat dengan pendapat saya, setuju dengan ide-ide saya, dan seterusnya. Tapi faktanya nggak selalu seperti itu.

Saya sudah biasa dijadikan ember curhat temen-temen saya (please do not imagine me as an "ember"). Ada yang suka curhat sama saya, ada juga yang nggak. Biasanya sih temen-temen saya paling males curhat tentang "lawan jenis" kalau ke saya. Selain saya sering nggak ngerti, jawaban-jawaban saya seringnya bikin mereka pengen mencari remote TV buat nimpuk saya.
Setelah saya teliti dengan metode least square (??), saya simpulkan curhat dibagi jadi 2 macam. Ada curhat untuk kebenaran, kita singkat sebagai CUK. Dan ada curhat untuk pembenaran, kita singkat CUP. Actually, singkatan-singkatan ini gak guna juga, cuma saya sudah mulai ngantuk jadi nulisnya mulai ngaco.

Si curhat untuk kebenaran itu adalah mereka-mereka yang curhat karena merasa ada yang salah, jadi butuh pandangan orang lain untuk bantu menilai dia ini salah atau benar. Ini tipe pencurhat yang menyenangkan menurut saya, karena sama mereka-mereka ini saya bukan cuma mendengar mereka cerita, tapi mereka mau mendengar apa pun macamnya pendapat saya. Biasanya pencurhat tipe ini mengakhiri kalimatnya dengan kata-kata, "...gimana pendapat lu?"
Sedangkan si curhat untuk pembenaran adalah mereka-mereka yang curhat karena merasa benar dan butuh dukungan untuk makin yakin mereka benar. Nah tipe yang ini agak ngeselin menurut saya. Karena dia sebenarnya cuma ingin didengar tapi nggak mau mendengar, saya jadi capek kalu dengerin yang tipe-tipe kayak gini nih. Karena mereka bakal gak suka mendengar penolakan atau argumen yang kontra dengan curhatannya dia. Biasanya pencurhat tipe ini mengakhiri kalimatnya dengan kata-kata, "...iya kan? bener kan gue?"

Kadang mungkin manusia cuma ingin didengar tanpa diprotes, makanya muncul si tipe CUP (eeh kepake juga ni singkatan). Karena terkadang seseorang yang curhat itu bukan betul-betul mencari nasihat soal mana yang betul dan salah, mereka cuma mencari dukungan. Tapi di sisi lain, manusia ingin mencari kebenaran, makanya muncul si tipe CUK. Anggaplah itu sifat yang sangat manusiawi..

Jadi, apa saya menantikan penguatan atas gambar-gambar yang saya upload tadi? Atau atas status-status saya di Facebook? Atau atas tulisan-tulisan saya di blog ini?
Hmm...mungkin.
Karena bahkan untuk yakin bahwa hujan akan turun pun, langit butuh penguatan dari awan-awan mendung, hembusan angin, dan tukang odong-odong yang menutup odong-odongnya dengan terpal supaya tidak basah.